Awalnya, lokasi masjid Ghamamah merupakan alun-alun yang berada di pusat Kota Madinah. Dahulunya saat musim paceklik melanda Madinah, penduduk kota meminta kepada nabi untuk berdoa meminta hujan. Kemudian nabi melakukan salat minta hujan di alun-alun itu.

Setelah salat, nabi segera berdoa meminta hujan kepada Allah. Kemudian Allah mengabulkan doa nabi, begitu nabi selesai memohon, tiba-tiba Kota Madinah di selimuti oleh awan gelap dengan hujan lebat. Untuk mengenang peristiwa itu, nabi bersama sahabat sepakat untuk mendirikan sebuah masjid dan menamakannya Ghamamah yang berarti masjid Awan.

Seperti dilansir dari buku Tapak sejarah seputar Mekah-Madinah, tulisan Muslim H. Nasution. Di masjid itu, untuk pertama kalinya Rasulullah SAW bersama sahabat melakukan salat Idul Fitri. Kejadian itu terjadi pada tahun kedua Hijriah, saat itu nabi menyunahkan untuk melaksanakan salat Ied di lapangan terbuka.

Dalam perkembangannya, masjid Ghamamah mengalami beberapa kali renovasi. mulai dari pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, Sultan Mamalik, hingga renovasi yang dilakukan oleh pemerintahan Arab Saudi.

Masjid Ghamamah berbentuk persegi panjang dengan satu menara, dan enam kubah yang sejajar dalam dua baris. Saat memasuki waktu salat, masjid Ghamamah selalu ramai dengan jamaah.



Source:merdeka.com