Kisah Sedih Jadi Daya Tarik 5 Tempat Wisata ini

Ikunik: Kisah Sedih Jadi Daya Tarik 5 Tempat Wisata ini ~Manusia selalu tertarik dengan kisah hidup orang lain, cerita bahagia atau duka. Kisah tentang putri dan pangeran yang akhirnya hidup bahagia selama-lamanya tentu jadi impian banyak orang. Namun, akhir cerita yang tragis bak Romeo-Juliet pun juga kerap dinikmati.

Suka dan duka, tawa dan tangis, paradoks yang bisa menggagas banyak cerita untuk 'dijual' kepada khalayak umum. di Indonesia cukup banyak kisah berakhir sedih yang akhirnya menjadi komoditi, seperti misalnya tempat-tempat wisata di bawah ini.


1. Makam Siti Nurbaya, Sumatera Barat
 
 
Siapa yang tak tahu kisah percintaan antara Siti Nurbaya dengan Syamsul Bahri dari Ranah Minang. Namun, cinta keduanya tak bisa bersatu karena perjodohan. Ini hanyalah sebuah cerita yang ditulis oleh Marah Rusli.

Akan tetapi, bisa jadi ini bukanlah cerita semata. Karena di Gunung Padang atau Bukit Siti Nurbaya di Padang, Sumbar, terdapat makam Siti Nurbaya. Makam ini, dipercayai sebagai tempat peristirahatan abadi Siti Nurbaya.

Berada di makam ini, sekilas wisatawan akan diajak mengenang kisah tragis gadis Minang yang dijodohkan paksa dengan Datuk Maringgih ini. Setelah berziarah ke makam Siti Nurbaya, jangan lupa datang ke Jembatan Siti Nurbaya. Anda bisa nongkrong di jembatan ini, sambil menikmati suasana malam Kota Padang.



2. Pulau Kemaro, Sumatera Selatan
 
 
Tak hanya di Sumatera Barat, di tengah Delta Sungai Musi, Palembang, Sumsel juga terselip kisah cinta tragis. Tepatnya di Pulau Kemaro antara Putri Raja Palembang, Siti Fatimah dengan saudagar kaya sekaligus pangeran asal negeri China, Tan Bun Ann.

Keduanya saling jatuh cinta dan sepakat untuk menikah. Siti Fatimah mengajukan syarat pada Tan Bun Ann untuk menyediakan 9 guci berisi emas. Untuk menjaga emas tersebut dari bajak laut, guci berisi emas tersebut ditutupi dengan asinan sawi oleh orang tuanya. Melihat isinya hanya asinan sawi, Tan Bun Ann pun kesal dan membuang guci-guci itu ke sungai.

Namun, guci terakhir yang ia lempar tidak sengaja pecah. Di situlah ia melihat keping-keping emas. Terlambat untuk menyadari kesalahannya, Tan Bun Ann pun terjun ke sungai dan mencari guci-guci tersebut. Mendengar kejadian tersebut, Siti Fatimah pun ikut terjun dengan niat membantu. Sebelum terjun, dirinya berkata, "Jika ada tanah yang tumbuh di tepi sungai ini, maka di situlah kuburan saya."

Tak lama, muncul dua gundukan tanah yang dipercaya sebagai makam Siti Fatimah dan Tan Bun Ann. Untuk mengenang mereka, dibuatlah makam keduanya di Pulau Kemaro dan masih ada sampai saat ini.



3. Air terjun Coban Rondo, Jawa Timur 
 
 
Coban Rondo di Desa Pandesari, Pujon, Malang, Jatim, menjadi air terjun yang ramai dikunjungi wisatawan. Di balik keindahannya, ada kisah sedih Dewi Anjarwati yang menanti sang suami dari medan perang. Sayang mereka tak bertemu hingga maut menjemput.

Di sini, ada batu besar yang konon batu ini dulu digunakan Dewi Anjarwati sebagai tempat duduk selama menunggu suaminya, Raden Baron Kusuma yang berduel melawan Joko Lelono yang menginginkan istrinya. Sampai pada akhir hayatnya, suami yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Ternyata Baron Kusuma dan Joko Lelono, keduanya sama-sama tewas dalam duel tersebut.

Hingga akhirnya kawasan di mana terdapat air terjun atau coban, di situ terdapat batu berukuran besar. Batu besar itu, konon menjadi tempat duduk Dewi Anjarwati yang sudah menjanda atau rondo. Oleh karena itu, air terjun di lokasi ini dinamakan Coban Rondo.




4. Makam Jayaprana dan Layonsari, Bali 
 
 
Di bagian barat Pulau Bali, ada Taman Nasional Bali Barat. Tak hanya menjadi tempat tinggal satwa liar, tempat ini juga menyimpan kisah cinta tragis antara Jayaprana dan Layonsari.

Tak heran, bila ada wisatawan yang masuk ke taman dan menanyakan makam Jayaprana dan Layonsari. Konon, mereka adalah pasangan suami istri yang harmonis. Sampai akhirnya, Raja Kalianget tertarik pada kecantikan Layonsari dan berusaha untuk mendapatkannya.  Dengan licik, sang Raja pun menyuruh Jayaprana pergi ke hutan dan dibunuhlah ia di sana. Sang istri, Layonsari, mengetahui kabar tersebut kemudian bunuh diri.

Menuju pura dan makam keduanya, traveler bisa memasuki sebuah ruangan dalam bangunan seperti balai desa beratap rendah. Sepasang patung lelaki dan perempuan yang menggambarkan sosok Jayaprana dan Layonsari, mengisi tepat di tengah ruangan.




5. Danau Dendam Tak Sudah, Bengkulu
 
 
Jika Anda traveling ke Bengkulu Utara, Bengkulu. Di sana ada sebuah danau dengan nama unik, yaitu Danau Dendam Tak Sudah. Di balik namanya, ternyata tersimpan cerita cinta tragis seputar danau.

Konon, danau yang berada di Kota Bengkulu ini adalah saksi cinta sepasang muda-mudi. Mereka sepakat untuk sehidup semati, tapi sayang cinta keduanya tidak mendapat restu orangtua. Akhirnya, mereka pun terjun bersama ke dalam danau.

Terlepas dari cerita yang melatarbelakanginya, tempat wisata ini memang menarik untuk dikunjungi. Ada banyak pepohonan hijau yang menyuguhkan udara segar di sekitar danau. Tidak hanya itu, turis juga bertemu kawanan lutung dan monyet ekor panjang yang lucu di sini.




Source

7 Stasiun Kereta yang Angker

Ikunik: 7 Stasiun Kereta yang Angker ~Seiring perkembangan zaman, moda transportasi pun ikut berkembang. Adanya kendaraan pribadi hingga pesawat terbang dengan harga terjangkau, membuat kereta api kalah pamor.
 
Beberapa stasiun yang sudah dibangun bertahun-tahun pun terpaksa ditutup karena sudah tak diperlukan lagi. Stasiun berikut ini adalah sepuluh yang terbaik di antara ribuan stasiun yang telah ditinggalkan di seluruh dunia. Berikut 7 Stasiun Kereta Api Angker dan Menyeramkan di Dunia.


1. Estacion Canfranc, Spanyol
Stasiun kereta ini dulunya stasiun kereta api terbesar ketiga di Eropa. Letaknya di Spanyol, dekat perbatasan Prancis, di sekitar kota yang disebut Canfranc Estacion.

Dirikan pada tahun 1928, stasiun ini akhirnya ditutup pada tahun 70-an, saat terjadinya kecelakaan kereta yang menghancurkan jembatan di sekitar stasiun karena keluar dari jalur.



2. Pinkenba Railway Station, Australia
Stasiun kereta ini dulunya stasiun kereta api terbesar ketiga di Eropa. Letaknya di Spanyol, dekat perbatasan Prancis, di sekitar kota yang disebut Canfranc Estacion.

Dirikan pada tahun 1928, stasiun ini akhirnya ditutup pada tahun 70-an, saat terjadinya kecelakaan kereta yang menghancurkan jembatan di sekitar stasiun karena keluar dari jalur.



3. Echizen-Tano, Tokyo, Jepang
 
 
Echizen-Tano adalah stasiun di Jepang yang ditutup beberapa tahun lalu. Tak banyak informasi yang beredar tentang stasiun ini, namun sang fotografer mengambil gambar dengan sangat baik.

Bisakah Anda membayangkan jajaran wanita yang sedang menunggu kekasih mereka kembali dari medan perang? Mungkin mereka masih ada di sana dalam wujud hantu, jika Anda melihat lebih seksama lagi.



4. St. Martin Métro Station, Paris, Prancis
 
 
Stasiun kereta bawah tanah St Martin di Paris ini pada awalnya ditutup tahun 1939 saat dimulainya Perang Dunia II. Stasiun ini kemudian dibuka kembali setelah Prancis merdeka. Namun stasiun ini akhirnya ditutup lagi.



5. Kymlinge Metro Station, Stockholm
 
 
Pada 1970an, di Stockholm rencananya akan dibangun jalur metro untuk menuju Kymlinge. Namun di tengah pengerjaannya, entah karena alasan apa, stasiun ini berhenti dibangun.

Metro kemudian dibuka pada tahun 1976. Namun tampaknya image stasiun ini sebagai tempat berhantu, membuatnya jauh dari pengunjung. Bahkan ada yang mengatakan bahwa 'hanya orang mati yang turun di Kymlinge'.



6. Abandoned Boxcars, Unknown Station
Bekas gerbong kereta api masih menumpuk di stasiun yang tidak diketahui ceritanya ini. Mungkin hanya hantu yang melakukan perjalanan melalui stasiun ini. Dan mereka masih mengintai, berharap ada satu orang atau lebih ikut naik bersama mereka!



7. Chamberí Station, Madrid, Spanyol
 
 
 
Stasiun yang kabarnya berhantu ini telah dipoles. Bangunan ini dipenuhi dengan grafiti dan puing-puing. Pihak berwenang di Spanyol memutuskan untuk membuatnya menjadi museum yang bisa dikunjungi secara gratis




Source