Bersin dan Menguap Menurut Kajian Ilmiah dan Islam

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka apabila seorang bersin lalu dia memuji Allah, maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya (dengan mengucapkan Yarhamukallah). Dan adapun menguap, maka dia dari setan, maka hendak dia menahan menguap semampunya. Lalu apabila dia sampai mengucapkan::”Haaah”, setan akan menertawainya.” (Shahih al-Bukhari, kitab al-Adab no. 6223)
Bersin dan Menguap Menurut Kajian Ilmiah dan Islam~Ibnu Hajar rahimahullah berkata:” Al-Khaththabi rahimahullah  berkata:’Makna arti dan benci terhadap kedua perbuatan tersebut  diarahkan/ditujukan kepada sebab keduanya. Hal itu karena bersin muncul  dari ringannya tubuh seseorang, terbukanya pori-pori dan kenyang yang  tidak berlebihan. Berbeda dengan menguap, karena ia muncul disebabkan  penuhnya perut dan beratnya badan, yang mana hal itu biasanya disebabkan  karena banyak makan dan pencampuradukkan jenis makanan yang dikonsumsi.  Maka yang pertama (bersin) mendatangkan semangat untuk beribadah,  sedangkan yang kedua sebaliknya [Fath Al-Bari: 10/607]. 
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan bagaimana  mendo’akan seorang yang bersin dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu  Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,  bahwasanya beliau bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian bersin, lalu mengucapkan: ”Alhamdulillaah” Maka hendaklah saudarnya (sesama Muslim) atau temannya mengucapkan untuknya:”Yahamukallaahu”. Dan jika saudaranya tadi mengucapkan ”Yahamukallaahu”, maka hendaknya dia (orang yang bersin) mengucapkan:”Yahdiikumullaah wa Yushlihu Baalakum”." (Shahih Al-Bukhari dalam kitab al-Adab no hadits. 6224)
Para dokter pada zaman ini mengatakan:” Menguap adalah bukti bahwa  otak dan tubuh (badan) membutuhkan oksigen dan makanan, dan ia (menguap)  juga menunjukkan buruknya sistem pernapasan dalam mensuplai oksigen  yang dibutuhkan oleh otak dananggota tubuh yang lain. Dan ini adalah  yang terjadi ketika seseorang mengantuk, pingsan, dan saat-saat  menjelang kematian.” 

Dan menguap adalah menarik nafas dalam-dalam melalui mulut, dan mulut bukanlah jalur yang normal/alami (untuk bernafas) karena ia tidak dilengkapi dengan perangkat untuk menyaring udara seperti yang ada pada hidung. Jika mulut tetap terbuka selama menguap, maka akan masuk ke dalam tubuh berbagai jenis kuman, debu, dan kutu bersamaan dengan masuknya udara yang dihisap (lewat mulut). Oleh sebab itu datang petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menahan diri jika ingin menguap semampu mungkin, atau menutup mulut dengan telapak tangan kanan atau bagian belakang tangan kiri (jika menguap).
Dan bersin adalah kebalikan dari menguap, ia (bersin) kuat dan  muncul secara tiba-tiba, bersamaan dengan itu keluar udara dari  paru-paru dengan kuat melalui hdung dan mulut. Maka tersapu bersihlah  apa yang ada di jalan yang dilewati bersin tersebut berupa debu, kutu,  dan kuman yang masuk ke sistem pernapasan. Oleh sebab itu termasuk suatu  hal yang alami/normal adalah bahwa bersin berasal dari Allah yang  Mahapengasih, karena ia memiliki faidah bagi tubuh, sedangkan menguap  dari Setan karena ia berdampak buruk bagi tubuh. 
Dan sudah menjadi keharusan dan kewajiban bagi setiap manusia  (terlebih lagi seorang Muslim) untuk memuji Allah shallallahu 'alaihi  wasallam (dengan mengucapkan Alhamdulillaah) atas nikmat bersin yang ia  rasakan, dan hendaknya ia berlindung dengan-Nya dari Setan yang terkutuk  ketika menguap. 
Allah membenci menguap karena menguap adalah aktivitas yang membuat  seseorang banyak makan, yang pada akhirnya membawa pada kemalasan dalam  beribadah. Menguap adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah,  terlebih-lebih ketika pada waktu shalat. Para nabi tidak pernah menguap,  dikarenakan menguap adalah salah satu aktivitas yang dibenci oleh  Allah.
Dan ilmiah pun membuktikan bahwa menguap itu tidak baik. Ternyata  menguap itu sinyal dari tubuh mulai dari yang biasa hingga masalah  serius. Seperti dikatakan Joan Liebmann-Smith Ph.D dan Jacqueline Nardi  Egan yang dikutip dari tulisannya Body Sign, How to Be Your Own Diagnostic Detective, (2009) orang-orang menguap untuk berbagai macam alasan, tapi menguap juga tidak selalu berarti mengantuk.
Ilmuwan percaya menguap dapat membantu seseorang menjadi lebih  waspada untuk segera memasukkan oksigen ke otak. Karena menguap adalah  salah satu tanda jumlah oksigen di dalam otak sedang menurun yang bisa  membuat seseorang sulit konsentrasi. Tekanan darah rendah membuat  kurangnya darah yang dipompa dari jantung dan jika darah yang dipompa  oleh jantung semakin sedikit maka semakin rendah tekanan darahnya.  Akibatnya jantung atau otak kekurangan pasokan oksigen dalam darah  sehingga membuat seseorang sering menguap, pusing dan lelah.
Sedangkan jika kekurangan oksigen, maka itu pertanda bahwa manusia  jarang bersujud. Mengapa? Karena dengan melakukan gerakan sujud secara  rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan  oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala  yangmemungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak  mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya.  Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu  peningkatan kecerdasan seseorang.
Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk  berfungsi secara normal. Darah tidk akan memasuki urat saraf di dalam  otak melainkan ketika seseorang sujud dalam shalat. Urat saraf tersebut  memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah  akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana  yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University,  Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak  dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset  pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu,  gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun  peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan  melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat dibandingkan gerakan  lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota  tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan
Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengimbau untuk menahan kita sekuat  tenaga untuk menguap. Jika seseorang ingin menguap, maka hendaklah dia  menahannya sebisa mungkin, atau dengan menutup jalan terbukanya mulut  dengan menggunakan tangannya. Ketika seseorang ingin menguap hendaknya  ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu  perbuatan yang buruk.
Hal ini sesuai dengan hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu  Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasullullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,
“Menguap adalah dari setan, maka jika salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin.” (HR Muslim).
Source:jurnalhajiumroh
 
 
0 komentar:
Posting Komentar