Kerjasama Mengagumkan Anggrek dan Serangga
Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah, Tuhan  kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka  sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al-An’aam:102)

Kerjasama Mengagumkan Anggrek dan Serangga~Mana mungkin sekuntum bunga bisa menyadari kecenderungan seekor  serangga? Apakah mungkin bunga membuat rencana agar serangga jatuh ke  dalam perangkapnya serta mengubah dirinya agar cocok dengan tujuan ini?  Tidak dapat diragukan lagi, tidak mungkin bunga atau serangga  menjalankan taktik atau siasat sedemikian hanya berdasarkan keinginan  dan akalnya sendiri.
Semua ini menunjukkan bukti nyata akan keberadaan Allah SWT. Allah  SWT meliputi segala sesuatu dalam pengetahuan-Nya, dan semua orang yang  memahami hal ini akan segera melihat kehebatan yang ada dalam  penciptaan.
Namun demikian, bila kita mengamati makhluk-makhluk di alam ini,  kita tahu bahwa mereka sering menerapkan jenis-jenis taktik semacam itu.
Anggrek Coryanthes adalah salah satu tumbuhan yang mampu menjebak  serangga agar jatuh ke dalam perangkapnya dengan menggunakan taktik yang  menarik. Sistem reproduksi anggrek ini didasarkan untuk memikat  serangga dan memanfaatkannya membawa serbuk sarinya—terjadilah Simbiosis  Mutulisme.
Bunga-bunga anggrek jenis ini tumbuh berkelompok. Setiap bunga  memiliki dua helai kelopak yang mirip sayap dan tepat di belakang kedua  helai ini terdapat sebuah “ember” kecil. Bila bunga membuka, cairan  khusus yang dikeluarkan oleh dua kelenjar khusus mulai menetes ke dalam  ember tersebut. Tak lama kemudian bunga pun mulai memancarkan  wangi-wangian yang sangat menarik bagi lebah.
Sejalan dengan mekarnya anggrek, lebah jantan bereaksi terhadap  aroma wangi tersebut dan mulai terbang di sekitar bunga. Sewaktu lebah  mencoba hinggap di sisi tegak pada anggrek, lebah juga mencari tempat  untuk bergantung dengan kakinya, seperti bagian berbentuk tabung dari  bunga yang menghubungkan ember dengan batangnya. Bagian ini licin dan  miring. Karena itu, lebah yang merangkak pada bunga pasti akan terjatuh  ke dalam ember yang terisi cairan di dasar bunga.
Dan hanya ada satu jalan keluar bagi lebah yang telah terjatuh ke  dalam bunga. Sebuah lorong sempit yang menuju ke dinding bunga bagian  depan, yaitu, yang menuju cahaya matahari di luar. Selama serangga  mencari-cari jalan keluar ini, yang berada pada ketinggian yang sama  dengan tinggi cairan yang dimasukinya, lebah tetap berenang di cairan. 
Saat mencoba menemukan jalan keluar, lebah melewati bagian bawah  stigma, yang mengandung serbuk sari, dan organ jantan bunga. Pada saat  itu, dua kantung serbuk sari tertempel di bagian belakang serangga. Lalu  serangga bergegas menuju jalan keluar dan akhirnya meninggalkan bunga.  Saat lebah menghampiri bunga yang lain, kali ini yang terjadi adalah  stigma bunga itu menarik serbuk sari dari serangga, dan dengan cara ini,  penyerbukan pun dimulai.
Namun, situasi ini tidak cuma membawa manfaat bagi bunga saja.  Cairan yang ada dalam ember bunga tempat jatuhnya lebah juga sangat  penting bagi lebah, karena lebah jantan akan menggunakan keharuman  cairan yang melumuri tubuhnya itu untuk menarik lebah betina selama  perkawinan.
Seperti yang telah disebutkan di depan, sama sekali tidak mungkin  bunga mengembangkan siasat untuk memperdaya seekor serangga dan  merancang strukturnya agar sesuai dengan siasat ini. Begitu pula halnya,  tentulah tidak mungkin seekor serangga mengembangkan siasat untuk  memperoleh zat yang diperlukannya dari sekuntum bunga dengan hanya  mengandalkan kemauannya sendiri. Kerjasama yang mengagumkan antara dua  makhluk ini adalah bukti nyata akan fakta bahwa keduanya diciptakan oleh  Pencipta yang tiada duanya, Allah SWT.Source:jurnalhajiumroh.com
 
 
0 komentar:
Posting Komentar