Waktu Shalat Menurut al Quran dan Sains

Waktu Shalat Menurut al Quran dan Sains~Shalat menjadi Ibadah utama seorang muslim, kewajiban shalat ini menjadi salah satu sarana untuk berkomunikasi langsung seorang hamba dengan Tuhannya. Banyak hikmah di temukan terkait perintah shalat ini. Baik secara kesehatan, psikologi, sains, dan masih banyak lagi hikmah yang lain. Salah satu hikmah diperintahkan shalat sebanyak 5 (lima) waktu. Rahasia ini terungkap berdasar beberapa penelitian dan pengamatan para ahli di bidangnya.
Perpindahan waktu adalah bagian dari kekuasaan Allah swt yang mempunyai hikmah dan kekhususan pada masing-masing. Setiap peralihan waktu shalat, sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan energi alam yang dapat diukur dan dapat dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi mereka yang akrab dengan dunia fotografi.


WAKTU SUBUH
Pada waktu ini, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi  tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi , tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur pulas pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rezeki dan komunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih tertidur. Pada saat Adzan Subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku' dan sujud.

WAKTU ZHUHUR
Warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sstem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Di samping itu warna kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zhuhur berulang-ulang kali, akan menghadapi masalah dalam system pencernaannya serta berkurang keceriaanya.


SAAT ASHAR
Warna alam berubah menjadi oranye. Hal ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kondisi prostate, uretus, ovary, testis dan system reproduksi  secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga bisa mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang kerap tertinggal waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu, organ-organ reproduksi juga akan kehilangan energi positif dari warna alam tersebut.


MENJELANG MAGHRIB
Warna alam berubah menjadi merah. Pada waktu ini kita kerap mendengar nasihat orang–orang tua agar kita tidak berada di luar rumah. Nasihat tersebut ada benarnya,  karena pada saat Maghrib tiba, spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka beresonansi atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih aman karena pada waktu ini, banyak interferns atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan dapat menimbulkan fatamorgana  yang dapat merusak penglihatan kita.


KETIKA WAKTU ISYA'
Alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya' menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sisitem kontrol otak. Mereka yang kerap ketinggalan waktu Isya' akan sering merasa gelisah. Ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur di waktu tersebut, kondisi jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu istirahat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitary (bawah otak), thalamus, dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur, dan pada waktu-waktu ini kita mengerjakan shalat malam. Wallahu 'alam Bishowwab.


Source:jurnalhajiumroh

0 komentar:

Posting Komentar