Abbas Qasim Ibnu Firnas(2) - Dari Parasut, Sayap Buatan Hingga Roket Peluncur



Abbas Qasim Ibnu Firnas(2) - Dari Parasut, Sayap Buatan Hingga Roket Peluncur ~Cikal bakal parasut ditemukan ilmuwan Muslim serba bisa Abbas Ibnu Firnas pada abad ke-9M. John H Lienhard dalam bukunya berjudul The Engines of Our Ingenuity menggambarkan uji coba terbang pertama dalam sejarah peradaban manusia yang terjadi pada tahun 852 M.

”Seorang lelaki bernama Armen Firman (Ibnu Firnas) memutuskan untuk terjun dari sebuah menara Masjid Agung Cordova,” tutur Lienhard.
Dengan satu set sayap yang terbuat dari kain yang dikeraskan dengan kayu, Ibnu Firnas loncat dari ketinggian. Pada uji coba pertama itu, dia tentunya tak bisa terbang. Namun, peralatan yang digunakannya mampu memperlambat jatuhnya Ibnu Firnas. Ia mendarat dengan selamat dengan luka-luka kecil. Inilah awal mula parasut.
Sejarah juga mencatat Abbas Ibnu Firnas sebagai orang pertama di dunia yang melakukan uji coba penerbangan terkendali. Dengan semacam alat kendali terbang yang digunakan pada dua set sayap, Ibnu Firnas bisa mengontrol serta mengatur ketinggian terbangnya.



Selain itu, dia juga bisa mengubah arah terbang. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya kembali ke arah di mana ia meluncur. Meski begitu, dia mengalami luka-luka saat mendarat.
Sayap buatan pun pertama kali diperkenalkan oleh Peradaban Islam. Adalah Ibnu Firnas yang kali pertama membuat dan mencoba sayap buatan itu. Meski tak terlalu berhasil, inovasi yang digulirkannya menjadi inspirasi bagi ilmuwan dan penerbang di abad berikutnya. Seorang penjelajah di abad ke-17 M, Evliya Celebi menyebutkan Hezarfen Ahmet Celebi adalah penerbang pertama yang sukses melakukan penerbangan dengan menggunakan sayap buatan pada tahun 1630 M – 1632 M.
Roket Peluncur Terbang
Era baru dalam sejarah penerbangan dunia kembali dicapai peradaban Islam pada abad ke-17 M. Pada tahun 1633, seseorang yang bernama Lagari Hasan elebi membuat kejutan. Ia berhasil meluncur ke udara setinggi 3000 m dengan menggunakan tujuh roket bersayap yang dilontarkan tenaga bubuk mesiu. Ia kemudian terbang dan mendarat dengan menggunakan parasut.






Source:jurnalhajiumroh.com

0 komentar:

Posting Komentar