10 Bahan Pengawet & Zat Adiktif Wajib Dihindari (I)

detail berita
Bahan pengawet salah satunya ada di roti (Foto: Corbis)
BAHAN pengawet dan zat adiktif sangat berbahaya bagi kesehatan. Sebelum Anda terkena dampaknya, hindari bahan-bahan berbahaya ini.

Seiring perkembangan zaman, keberadaan zat adiktif serta bahan pengawet banyak menyusup dalam makanan. Anda wajib mengetahuinya agar terhindar dari gangguan kesehatan serius. Berikut ini beberapa bahan pengawet dan zat adiktif pada makanan yang sebaiknya Anda hindari, seperti dilansir Sheknows.

Amonium sulfat

Amonium sulfat ialah pengawet yang sering digunakan dalam roti (biasanya dicampur dalam ragi). Tapi juga bisa sebagai pembersih dan terdapat dalam pupuk tanaman.

L-sistein

L-sistein terbuat dari bulu bebek atau rambut manusia dan dianggap protein alami karena dapat dicerna sebagai asam amino. L-sistein biasanya digunakan untuk adonan roti dan kue.

Titanium dioksida

Titanium dioksida sering digunakan dalam tabir surya karena dapat menyerap sinar UV. Namun, zat ini juga digunakan dalam susu, salad dressings, frosting, dan creamer kopi, dan sebagainya.

Butylated hydroxyanisole

Butylated hydroxyanisole (BHA) ialah pengawet makanan berbasis fenol yang berfungsi sebagai antioksidan untuk makanan untuk mencegah makanan menjadi tengik. BHA dapat menyebabkan kanker dan biasanya ditemukan pada obat-obatan, makanan kemasan dan pakan ternak.

Butylated hidroksitoluen
Butylated hidroksitoluen (BHT) ialah makanan pengawet mirip dengan BHA yang juga mencegah minyak dalam makanan menjadi tengik. BHA biasanya digunakan untuk kosmetik, bahan bakar jet, karet dan cairan pembalseman.





Sumber:Okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar