10 Produk Google yang karam
 
 Google merupakan salah satu perusahaan teknologi raksasa. Di dunia  teknologi modern saat ini, produk Google dengan berbagai fasilitas dan  fitur sering di pakai oleh para pengguna internet. Agar bisa selalu  survive sebagai pemimpin pasar di dunia teknologi informasi, Google  banyak melakukan berbagai inovasi untuk memberikan banyak pilihan bagi  para penggemarnya. Sebagian sukses namun tidak jarang juga yang  mengalami kegagalan, berinovasi dalam sebuah fitur baru memang tidak  selalu mudah karena harus berhadapan dengan beragam fitur lain dari  perusahaan besar maupun dari perusahaan star-up kecil.
Untuk mengetahui apa saja produk Google yang gagal tersebut berikut kami tampilkan daftarnya.
1. Google Wave
Layanan  ini pada saat pertama kali peluncurannya diproyeksikan akan  menggantikan facebook sebagai sosial media terbesar dengan dukungan  penuh dari fitur google lain seperti gmail, youtube, membuat pihak  Google semakin jumawa bahwa Google Wave akan sukses. Namun apa mau  dikata, untuk menumbangkan sesuatu yang sudah mencengkeram kuat memang  tidak mudah, seperti yang Google Wave alami. Aplikasi ini tidak bisa  survive dan akhirnya menghilang.
2. Google Answer
Google  Answer adalah salah satu produk Google yang mirip dengan Yahoo Answer,  sesuai dengan namanya Google Answer merupakan jawabanu atas pertanyaan  para member Google. namun entah karena kalah pamor dengan Yahoo answer  atau karena kalah pamor dengan produk Google utama sebagai mesin  pencari, produk ini tidak mengalami kemajuan berarti.
3. SearchWiki, Knol, dan Sidewiki
Ketiganya  merupakan produk Google yang bisa mengakomodasi semua literatur dan  kebutuhan informasi pengguna internet yang akurat. Konsep dari ketiga  produk Google ini serupa dengan Wikipedia yang sudah lebih ada, namun  ketiga produk tersebut tidak mampu menyaingi Wikipedia yang sudah sangat  melekat di hati para pengguna internet yang mencari referensi  informasi.
4. Google Notebook dan Shared Stuff
Awalnya  Google Notebook dan Shared Stuff dibidik untuk pengguna yang  membutuhkan berbagai kebutuhan mengenai dokumen. Namun karena banyak  hal, kedua produk ini tidak mendapatkan respon positif dari pengguna  internet, akhirnya kedua produk tersebut dilebur ke dalam  produk Google  bernama Google Docs dan Google Reader. Google kemudian juga dilebur  kedalam Google Drive yang menyediakan penyimpanan berkas cloud  computing.
5. Google Buzz
Seperti halnya  dengan produk Google pendahulunya, saat pertama diluncurkan produk  inipun banyak di publish dan diblow up akan sukses. Google Buzz sendiri  merupakan sebuah alat integrasi sosial yang menghubungkan berbagai fitur  seperti tombol twiter dan facebook, sepertinya Google mencoba  'bersahabat' dengan kedua pesaing besarnya tersebut. Namun apa mau  dikata Google Buzz pun mengalami nasib serupa, tumbang dan tutup. Mulai  diluncurkan pada 9 Februari 2010 pada tahun 2011 kemudian Google Buzz  resmi ditutup.
6. Google Video
Sesuai  dengan namanya Google Video merupakan salah satu produk Google yang  mengkhususkan pada layanan video. Produk ini diluncurkan pada tahun 2005  sebelum Google mengakuisisi Youtube. Awalnya Google memang meluncurkan  produk ini agar bisa bersaing di segmen layanan Video seperti halnya  Youtube namun ternyata Google Video tidak bisa sesukses Youtube,  akhirnya Google pun memutuskan untuk membeli Youtube dibandingkan dengan  harus mengembangkan dan membesarkan Google Video. Google membeli  Youtube dengan harga sebesar USD 1,65 miliar, sebuah harga yang  sebenarnya masih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang bisa Google  dapatkan setelah semakin besarnya Youtube sekarang.
7. Jaiku
Jaiku  bukanlah produk murni hasil pengembangan Google namun produk hasil dari  akuisisi dengan maksud sukses dalam kelas jaringan sosial dan  mikroblog. Produk ini awalnya dikembangkan oleh duo Jyri dan Petteri  Koponen pada tahun 2006. Inspirasi nama Jaiku berasal dari nama haiku  sebuah kata dari jepang yang berarti puisi pendek. Google kemudian  mengakuisisinya pada tahun 2007, namun seiring perkembangannya Jaiku  tidak bisa sukses dan tenggelam oleh kebesaran twitter, Jaiku pun  terpaksa harus di tutup pada 15 Januari 2012.
8. Dodgeball
Seperti  halnya dengan produk google lainnya Dodgeball pun merupakan produk  akuisisi, pendiri aslinya adalah Dennis Crowley yang didirikan pada  tahun 2005 bersamaan dengan tahun tersebut Google pun membeli Dodgeball.  Namun setelah bergabung Dodgeball bukannya mengalami perkembangan namun  malah stagnan, Dennis Crowley yang merupakan pendiri Dodgeball pun  hanya bertahan 2 tahun setelah bergelut dengan kepusingan dirinya  terhadap stagnannya Dodgeball setelah dibeli Google. Lalu Dennis Crowley  memutuskan untuk keluar dari Google dan mendirikan Foursquare, yang  sukses dan berkembang berbeda dengan Dodgeball.
9. Google Print Ads dan Google Radio Ads
Sesuai  dengan namanya produk Google ini bergerak dalam bidang periklanan,  namun yang membedakan adalah Google menyasar iklan cetak untuk Google  Print Ads dan pendengar radio untuk Google Radio Ads. Maksud dari  ekpansi keluar bidangnya ini merupakan harapan Google agar bisa  mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas dibanding dengan pasar online  semata. Namun ternyata peruntungan Google di media cetak dan radio tidak  sebesar di dunia online.
10. Google Lively
Konsepnya  mirip dengan dunia game online dimana para member bisa berinteraksi  satu sama lainnya melalui sebuah avatar 3D, Google mencoba membuat  sebuah komunitas online dalam produk satu ini sehingga para pengguna  bisa saling berinteraksi seolah hidup dalam dunia virtual. Namun entah  karena banyaknya konsep serupa atau karena hal lainnya produk ini resmi  ditutup pada 31 Desember 2008 setelah sebelumnya bertahan sampai satu  semester.
Source:merdeka.com  
 
 
0 komentar:
Posting Komentar