Senjata Buatan Indonesia Yang Dapat Menembus Tank
Senjata Buatan Indonesia Yang Dapat Menembus Tank- SOSOK senapan penembak jitu antimaterial, menjadi salah satu  keperluan utama pada pertempuran era modern, terutama untuk menghajar  pasukan musuh yang berlindung di balik material. Menyadari perkembangan  ini, PT Pindad pun tak mau ketinggalan, mereka sudah memproduksi dengan  nama Senapan Penembak Runduk-2 (SPR-2) 






SPR-2 diharapkan mampu menjadi salah satu produk senjata  unggulan dalam negeri 2007, yang kehadirannya dapat menjadi varian  produk impor sejenis asal Yugoslavia, Black Arrow M93. Kedua senapan  antimaterial ini sama-sama menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99 (umum  pula disebut kaliber .50) dengan isian magasen lima peluru.
Kehadiran SPR-2, membuat produk serupa yang sudah muncul dan  dipergunakan berbagai angkatan bersenjata di dunia, menjadi sedikitnya  25 jenis. Sebelumnya, sudah ada produk sejenis, misalnya Gepard M1/M2  (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107  (Amerika, kal .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108), Steyr  IWS-2000 (Austria, kal .50 dan 12,7 mm x 108), PGR UM-Hecate (Prancis,  kal .50), AI AS (Inggris, kal .50), NTW-20 (Afrika Selatan, kal 20 mm),  dll.
Menurut Desain Ghrapic Divisi Senjata PT Pindad, Dede  Tasiri, senada engineer Nana Mulyana, diharapkan dapat memberikan  efisiensi bagi TNI jika dibandingkan produk impor. Dari hitungan,  produksi SPR-2 harga lebih murah dan fungsi sama hebatnya, apalagi jika  dibandingkan Black Arrow M93 yang harganya di atas Rp 1 miliar per pucuk  dan diketahui banyak yang sudah rusak.
Senjata sniper buatan pindad ini dibuat dalam 3 versi yaitu SPR1, SPR2, dan SPR3.
SPR 1 ini mempunyai peluru kaliber 7,62mm dengan jarak akurasi 900 meter  , Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada,  namun menurut Dede, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT  Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari Black  Arrow M93 dan NTW-20 (Afrika Selatan).
"SPR-2 pada jarak tembak efektif mampu menembus lapisan baja dengan  ketebalan sampai 2 cm pada jarak 500 meter. Pengoperasian dengan sistem  bolt action bukan berarti SPR-2 kalah modern, namun diharapkan memiliki  kelebihan karena akurasi biasanya lebih jitu," sedangkan SPR3 mampu  menembus baja setebal 3 cm dengan jarak 700 meter.
Senjata mahal
Penggunaan senapan penembak jitu antimaterial, sudah digunakan sejak  Perang Dunia II (1939-1945) oleh pasukan Nazi Jerman (Mauser Tank-Gewehr  Model 1918, kaliber .51), Jepang (Tipe 97, kaliber 20 mm), dan Inggris  (Boys Antitank Rifle, kaliber .55). Ketiga pasukan tersebut  menggunakannya untuk menghantam masing-masing musuhnya, yang berlindung  di balik tembok atau berada dalam kendaraan lapis baja.
Usai perang, berbagai negara terutama Amerika, Inggris, Prancis, dan  negara-negara Eropa Timur kemudian mengembangkan dengan menggunakan  peluru kaliber .50 (disebut pula 12,7 mm x 99) dan kaliber 12,7 mm x  108, yang menjadi standar senapan mesin berat mereka. Dari berbagai  negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial, Jerman, Amerika, dan  Rusia, yang paling banyak membuat aneka produknya sejenis.
Senapan penembak jitu antimaterial, di pasaran harganya rata-rata sangat  mahal, sehingga negara-negara pembeli dan dari non- produsen yang  keuangannya cekak, biasanya terbatas memiliki
Source:info-infounik 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar