5 Cara Deteksi Kesehatan Lewat Feses


 

Tak hanya air seni yang dapat mendeteksi kesehatan, tapi juga urusan buang air besar atau poop. Seberapa sering Anda ke toilet, dan berapa banyak feses yang Anda buang bisa menjadi sinyal alarm tentang kesehatan.

Saluran pencernaan mengandung lebih banyak sel bakteri. Menurut Dr Jean Perre Raufman dari University of Maryland School of Medicine, perut menjadi tempat terakhir penyerapan nutrisi setiap bahan makanan, termasuk bahan kimia dan bakteri yang hinggap di makanan.

Selama ini, setiap orang hanya berpikir bagaimana mereka harus buang air besar dan tidak menyimpan sampah dalam perut. Warna, bau dan bentuk menjadi tanda alarm awal gangguan pencernaan.

Warna
Warna feses menjadi jawaban dari makanan apa yang dikonsumsi. Warna hitam mengindikasikan adanya pendarahan di perut atau bagian usus kecil. Beda lagi dengan feses bewarna hijau tua, ini dikarenakan adanya konsumsi suplemen zat besi.

Feses merah terang menunjukkan adanya darah yang berasal dari bagian bawah sistem pencernaaan, seperti rektum, usus besar dan anus. Sedangkan untuk warna cokelat menjadi sinyal adanya infeksi pada saluran empedu, kanker pangkreas atau hepatitis.

Bentuk

Sebuah perubahan bentuk pada feses juga harus diperhatikan. Kotoran yang kecil dan seperti pensil (tipis) dipercaya sebagai gejala kanker usus besar. Ini bisa menjadi tanda dari obstruksi bagian bawah usus besar.

Tanda lainnya, feses yang lunak. Jika Anda berada dalam kondisi ini, tandanya Anda terlalu banyak mengkonsumsi makanan berminyak. Namun, di saat menemukan tetesan minyak dalam WC, ini menjadi tanda kalau tubuh tidak dapat menyerap minyak dengan baik. Bisa jadi ini adalah awal gejala pankreatitis kronis.

Bau

Meski semua tinja memiliki bau dan tidak harum, Anda tidak boleh mengabaikannya. Feses terdiri dari makanan yang tidak tercerna, bakteri, lendir dan sel-sel mati. Umumnya, bau busuk dalam feses diakibatkan dari banyak bakteri dan parasit. Adanya darah dalam feses juga dapat memicu bau busuk saat BAB.

Sembelit

Feses yang keras dan kering menjadi tanda Anda mengalami sembelit. Biasanya, orang yang menderita sembelit akan buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Konstipasi menjadi keluhan umum yang banyak terjadi dalam kasus ini.

Sembelit dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat. Jika diabaikan, konstipasi dapat menyebabkan komplikasi seperti wasir, dan perdarahan rektum.

Diare

Diare adalah cara normal tubuh untuk menyingkirkan bakteri, zat beracun, serta virus. Namun, hal ini dapat menyebabkan tubuh terserang dehidrasi. Umumnya diare akan terjadi selama dua hari dan akan berhenti dengan sendirinya.

Meski begitu, diare yang melebihi empat minggu bisa menjadi tanda yang serius. Diare yang berlangsung lama bisa menjadi tanda penyakit kronis, seperti sindrom iritasi usus besar.






Source:viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar