 
                     Ilustrasi iMac (foto: Google)
Ketika membeli ponsel cerdas,  komputer meja (desktop) maupun tablet, kita sering mendengar istilah  seperti AMOLED, IPS, PentTile, atau TFT. Apakah deretan huruf-huruf  istilah teknologi itu terlihat memusingkan?
Para produsen layar,  baik itu untuk tablet, ponsel, TV maupun komputer selalu berusaha  meyakinkan orang tentang keunggulan tampilan di produknya. Demi upaya  tersebut, berbagai akronim dan istilah teknologi dilemparkan pada  konsumen.
Pada dasarnya situasi ini sederhana. Anda mungkin hanya  menghadapi tiga jenis utama layar digital, yaitu LCD, OLED dan Plasma.  Berikut adalah rangkuman tentang beberapa jenis layar seperti diwartakan  
PC World.
1. Plasma
Zaman  sekarang, layar plasma hanya ditemukan di HDTV berukuran sangat besar  dan LCD pun tampak mulai menggantikan plasma. Layar jenis ini memiliki  kontras yang baik, dengan warna putih terang dan hitam gelap. Reproduksi  warnanya sangat baik serta memiliki sudut tampilan yang menakjubkan.
Layar  plasma tidak banyak mengubah tampilan warna maupun pencahayaan saat  Anda melihatnya dari samping. Selain itu untuk membuat layar ini dalam  ukuran besar pun harganya relatif murah.
Plasma juga memiliki  kekurangan yang membuatnya sulit diadopsi perangkat berukuran kecil.  Layar jenis ini terlalu tebal, berat dan memakan banyak daya. Ditambah  lagi terdapat kesulitan untuk memasukkan banyak pixel ke dalam plasma,  sehingga perangkat berukuran kecil akan menderita resolusi rendah.
2. OLED
Organic light-emitting diode (OLED) adalah teknologi layar digital terbaru di pasar konsumer. Anda sering menemuinya di pasar dengan label AMOLED (
active matrix organic light-emitting diode). Istilah 
active matrix berarti layar langsung mengendalikan nyala atau mati, terang atau redup setiap sub pixel.
Label  tersebut bisa dikatakan tidak berguna. Pasalnya secara virtual, seluruh  layar OLED dan LCD di perangkat konsumer masa kini menggunakan istilah 
active matrix dan tidak ada hal yang spesial di dalamnya.
Teknologi  OLED menawarkan banyak kelebihan. Layar jenis ini memakan daya lebih  kecil sekalipun dibandingkan dengan LCD paling hemat energi. Karena  langsung memancarkan cahaya tanpa mengandalkan 
backlit, layar ini bisa berukuran sangat tipis.
Selain  itu, layar OLED juga punya respons sangat cepat dengan kecepatan  perubahan warna setiap pixelnya melebihi LCD tercepat. Blur dalam gambar  bergerak jadi berkurang. Dilihat dari sudut manapun, layar jenis ini  hanya memperlihatkan sedikit sekali perubahan kontras atau warna.
Kekurangan  teknologi ini adalah harga produksinya yang lebih mahal ketimbang LCD  atau plasma. Kemudian, tampilan warna biru pada OLED akan berkurang  seiring waktu.
Bagaimana dengan Super AMOLED dan Super AMOLED Plus?
Keduanya  hanya istilah pasar untuk variasi teknologi OLED standar. Perbedaan  biasanya ditemukan pada sedikit variasi pola subpixel warna merah, hijau  dan biru, atau mengintegrasikan lapisan sensitif sentuhan.
3. LCD (
Liquid Crystal Display)
Ini adalah jenis layar paling luas digunakan. LCD biasanya ditemukan di mayoritas HDTV, desktop, laptop, tablet atau 
smartphone. Ada banyak jenis LCD yang digunakan, tapi hanya tiga kelas utama saja akan disebutkan di sini.
Pertama adalah LCD 
Twisted Nematic  (TN). Layar ini mudah diproduksi secara massal. Responsnya cukup cepat  dengan kecepatan terendah pada 2 milisekon. Meskipun belum secepat OLED,  ini adalah yang tercepat di jenis LCD.
Respons yang cepat bisa  mengurangi blur pada gambar bergerak. Sayangnya, gambar yang diproduksi  panel TN juga berada di kualitas rendah. Spektrum warnanya tidak lebih  banyak dari teknologi lain. Sudut pandangannya juga buruk, terutama bila  dipandang dari samping bisa terjadi perubahan warna.
Kedua adalah LCD 
In-Plane Swithcing  (IPS). Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Hitachi pada 1996.  Namun di masa kini, sebagian besar panel IPS diproduksi oleh LG. Ada  beberapa variasi untuk LCD IPS ini, yaitu Super IPS, Advance Super IPS  dan IPS Pro.
Kelebihan IPS adalah masing-masing subpixel warna  merah, biru atau hijau bisa menampilkan tingkat kecerahan 8 bit,  sehingga warnanya lebih akurat. IPS bisa menampilkan spektrum warna yang  lebih banyak. Karena alasan tersebut pula banyak seniman dan fotografer  yang mengidolakannya.
Sudut pandangannya juga lebih luas dan  dilihat dari mana pun akan menampilkan warna yang tepat. Amazon Kindle  Fire, iPad dan iPhone dari Apple, serta Asus Eee Pad Transformer adalah  contoh yang memakai layar jenis ini.
Kekurangannya adalah  kecerahannya tidak tampil lebih baik dari panel TN. Kemudian grafis yang  bergerak di kecepatan tinggi kadang-kadang bisa meninggalkan jejak.  Harganya juga masih cukup mahal.
Ketiga adalah LCD 
Vertically Aligned (VA).  Kemampuan panel ini berada di antara IPS dan TN. Reproduksi warnanya  lebih baik ketimbang panel TN dan bisa menampilkan kecerahan 8 bit per  subpixel. Namun spektrum warna yang ditampilkan tidak sebanyak IPS.  Sudut pandangannya pun lebih baik dari TN, namun tidak seluas IPS.
Sumber:
Okezone.com